A. PENGERTIAN
KOMUNIKASI
Komunikasi adalah "suatu proses
dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat
menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan
orang lain".. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal
yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.[butuh rujukan] Apabila tidak ada
bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan
dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya
tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut
komunikasi dengan bahasa nonverbal.
B. JENIS
DAN PROSES KOMUNIKASI
Jenis-jenis
komunikasi
-
Komunikasi lisan
Komunikasi lisan
secara langsung adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang
saling bertatap muka secara langsung dan tidak ada jarak atau peralatan yang
membatasi mereka. Lisan ini terjadi pada saat dua orang atau lebih saling berbicara/
berdialog, pada saat wawancara, rapat, berpidato.
Komunikasi lisan
yang tidak langsung adalah komunikasi yang dilakukan dengan perantara alat
seperti telepon, handphone, voip, dan lain sebagainya karena adanya jarak
dengan si pembicara dengan lawan bicara.
-
Komunikasi tulisan
Komunikasi tulisan
adalah komunikasi yang di lakukan dengan perantaraan tulisan tanpa adanya
pembicaraan secara langsung dengan menggunakan bahasa yang singkat, jelas, dan
dapat dimengerti oleh penerima. Komunikasi tulisan dapat berupa surat-menyurat,
sms, surat elektronik, dan lain sebagainya.
Komunikasi tulisan
juga dapat melalui naskah-naskah yang menyampaikan informasi untuk masyarakat
umum dengan isi naskah yang kompleks dan lengkap seperti surat kabar, majalah,
buku-buku. Dan foto pun dapat menyampaikan suatu komunikasi secara lisan namun
tanpa kata-kata. Begitu pula dengan spanduk, iklan, dan lain sebagainya.
Proses
Komunikasi
Proses komunikasi
adalah bagaimana komunikator menyampaikanpesan kepada komunikannya, sehingga
dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya.
Proseskomunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif
(sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi, banyak
melalui perkembangan.
Proses komunikasi
dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusiadan ada penyampaian pesan
untuk mewujudkan motif komunikasi.
Tahapan proses komunikasi
adalah sebagai berikut:
1. Penginterpretasian.
2. Penyandian.
3. Pengiriman.
4. Perjalanan.
5. Penerimaan.
6. Penyandian balik.
7. Penginterpretasian.
C. KOMUNIKASI
YANG EFEKTIF
Berkomunikasi
efektif berarti bahwa komunikator dan komunikan sama-sama memiliki pengertian
yang sama tentang suatu pesan. Oleh karena itu, dalam bahasa asing orang
menyebutnya “the communication is in tune” ,yaitu kedua belah pihak yang
berkomunikasi sama-sama mengerti apa pesan yang disampaikan
.Menurut Jalaluddin dalam bukunya
Psikologi Komunikasi menyebutkan, komunikasi yang efektif ditandai dengan
adanya pengertian, dapat menimbulkan kesenangan, mempengaruhi sikap,
meningkatkan hubungan sosial yang baik, dan pada akhirnya menimbulkan suatu
tidakan.
Syarat-syarat untuk berkomunikasi
secara efektif adalah antara lain :
·
Menciptakan suasana yang menguntungkan.
·
menggunakan bahasa yang mudah ditangkap
dan dimengerti.
·
pesan yang disampaikan dapat menggugah
perhatian atau minat di pihak komunikan.
·
Pesan dapat menggugah kepentingan dipihak
komunikan yang dapat menguntungkannya.
·
Pesan dapat menumbuhkan sesuatu
penghargaan atau reward di pihk komunikan.
Berbicara tentag minat atau awareness
di pihak komunikan, dapat dikemukakan bahwa minat akan timbul bilamana ada
unsure-unsur sebagai berikut :
·
Tersedianya suatu hal yang menarik minat.
·
Terdapat kontras, yaitu perbedaan antara
hal yang satu dengan lainnya, sehingga apa yang menonjol itu menumbuhkan
perhatian.
·
Terdapat harapan untuk mendapat keuntungan
atau mungkin gangguan dari hal yang dimaksudkan.
Itulah beberapa hal saja yang dapat
menimbulkan sesuatu komunikasi yang efektif.
Komunikasi efektif
dipandang sebagai suatu hal yang penting dan kompleks . Dianggap penting karena
ragam dinamika kehidupan (bisnis, politik, misalnya) yang terjadi biasanya menghadirkan
situasi kritis yang perlu penanganan secara tepat, munculnya kecenderungan
untuk tergantung pada teknologi komunikasi, serta beragam kepentingan yang ikut
muncul.
Stephen Covey
menekankan konsep kesalingtergantungan (interdependency) untuk menjelaskan
hubungan antarmanusia. Unsur yang paling penting dalam komunikasi bukan sekadar
pada apa yang kita tulis atau kita katakan, tetapi lebih pada karakter kita dan
bagaimana kita menyampaikan pesankepada penerima pesan. Jika kata-kata atau pun
tulisan kita dibangun dari teknik hubungan manusia yang dangkal (etika
kepribadian), bukan dari diri kita yang paling dalam (etika karakter), maka
orang lain akan melihat atau membaca sikap kita. Jadi syarat utama dalam
komunikasi efektif adalah karakter yang kokoh yang dibangun dari pondasi
integritas pribadi yang kuat. Menurut Stephen Covey, justru komunikasi
merupakan ketrampilan yang paling penting dalam hidup kita. Kita menghabiskan
sebagian besar jam di saat kita sadar dan bangun untuk berkomunikasi. Sama halnya
dengan pernafasan, komunikasi kita anggap sebagai hal yang otomatis terjadi
begitu saja,sehingga kita tidak memiliki kesadaran untuk melakukannya dengan
efektif. Kita tidak pernah dengan secara khusus mempelajari bagaimana
menulisdengan efektif, bagaimana membaca dengan cepat dan efektif, bagaimana berbicara secara
efektif,apalagibagaimana menjadi pendengar yang baik . Bahkan untuk yang terakhir,
yaitu ketrampilan untuk mendengar tidak pernah diajarkan atau kita pelajari
dalam proses pembelajaran yang kita lakukan baik di sekolah formal maupun
pendidikan informal lainnya. Bahkan menurut Covey, hanya sedikit orang yang
pernah mengikuti pelatihan mendengar. Dan sebagian besar pelatihan tersebut
adalah teknik Etika Kepribadian, yang terpotong dari dasar karakter dan dasar
hubungan yang mutlak vital bagi pemahaman kita terhadap keberadaan orang lain.
Syarat
utama agar komunikasi ituefektif adalah kredibilitas
Keterampilan
komunikasi antar perorangan adalah kemampuan untuk terus menerusmembangun
kredibilitas dan dapat dipercayanya segala apa yang kita komunikasikan. Untuk
membangun kredibilitas harus ada isi pesan yang jelas, suara/intonasi dalam
menyampaikan pesan dan wahana bagaimana orang itu menyampaikan pesan. Jadi
semakin seseorang tidak konsekuen dengan ketiga hal tersebut, maka akan
menentukan kredibilitas sesorang, semakin tidak konsekuen akan menjadi semakin
“tidak dipercaya”.
Johnson, Sutton
dan Harris (2001: 81)menunjukkan cara-cara agar komunikasi efektif dapat
dicapai. Menurut mereka, komunikasi efektif dapat terjadi melalui atau dengan
didukung oleh aktivitas role-playing, diskusi, aktivitas kelompok kecil dan
materi-materi pengajaran yang relevan. Meskipun penelitian mereka terfokus pada
komunikasi efektif untuk proses belajar-mengajar, hal yang dapat dimengerti di
sini adalah bahwa suatu proses komunikasi membutuhkan aktivitas, cara dan
sarana lain agar bisa berlangsung dan mencapai hasil yang efektif. Menurut
Thomas Leech dalam bukunya “Say it like Shakespeare”. Ada lima komponen atau
unsur penting dalam komunikasi yang harus kita perhatikan yaitu:
(1) Pengirim pesan (sender),
(2) Pesan yang dikirimkan (message),
(3) Bagaimana pesan tersebut dikirimkan
(delivery channel atau media),
(4) Penerima pesan (receiver),
(5) Umpan balik (feedback).
Leech menambahkan,
bahwa untuk membangun komunikasi yang efektif, setidaknya kita harus menguasai
empat keterampilan dasar dalam komunikasi, yaitumembaca-menulis (bahasa
tulisan) dan mendengar-berbicara (bahasa lisan). Begitu pentingmya, banyakorang
menghabiskan waktunya untukmelakukan,paling tidak,salah satu keempat
keterampilan itu.
Komunikasi efektif tejadi apabila
sesuatu (pesan) yang diberitahukan komunikator dapat diterima dengan baik atau
sama oleh komunikan, sehingga tidak terjadi salah persepsi. Komunikasi adalah
sebuah kegiatan mentransfer sebuah informasi baik secara lisan maupun tulisan.
Namun, tidak semua orang mampu melakukan komunikasi dengan baik. Terkadang ada
orang yang mampu menyampaikan semua informasi secara lisan tetapi tidak secara
tulisan ataupun sebaliknya.
Bagaimanakah caranya agar kita mampu
melakukan komunikasi yang baik, komunikasi yang dua arah, komunikasi yang
efektif, sehingga target informasi yang harus disampaikan ataupun diserap
sesuai dengan harapan ?
Keterampilan dalamberkomunikasi
secara efektif dapat dipelajari dan dikuasai dengan latihan rutin dan
berkesinambungan secara terus menerus. Untuk dapat melakukan komunikasi efektif
ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan yaitu :
·
Menganalisa
·
Menyalahkan
·
Menghakimi
·
Menasehati
·
Menginterogasi
Keterampilan yang
harus dimiliki dalam melakukan komunikasi efektif adalah keterampilan
mendengarkan dan bertanya. Dalam proses berkomunikasi, seseorang harus mampu
mendengarkan dan memahaminya dengan baik. Kemudian mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang saling memiliki keterkaitan dan mengarah pada suatu
solusi atau ketenangan untuk masing-masing pihak. Sehingga tujuan utama dalam
komunikasi yang efektif adalah sebuah win-win solution. Tak ada satupun orang
yang mau disalahkan, inilah konsep dasar dari komunikasi efektif.
Komunikasi efektif
atau dalam bahasa lain sering pula disebut diplomasi, perlu dilakukan untuk
dapat membangun sebuah kesamaan keinginan dari sebuah informasi yang disajikan.
Sehingga tujuan yang ingin diraih dapat dilakukan secara bersama-sama.
Komunikasi efektif
dapat dilakukan oleh setiap orang. Jika ada yang merasa tidak mampu, hal ini
lebih Karen masalah pembiasaan saja. Melatih orang berkomunikasi secara efektif
bisa dilakukan dengan langsung pada prakteknya. Walaupun sepintas sepele, hal
ini dapat membantu setiap individu untuk mencapai sebuah kesuksesan baik di
dalam kehidupan pribadinya maupun dalam kehidupan karirnya.
Ketika anda ingin
berkomunikasi dengan orang lain, lakukanlah dengan efektif. Dalam kondisi
apapun disarankan agar anda selalu dapat melakukan komunikasi secara efektif.
Dengan berkomunikasi efektif kita dapat menunjukan
kepribadian yang berkarakter positif
dan membuka diri untuk selalu tumbuh dan berkembang menuju kesuksesan secara
bersama-sama.
Kemampuan
Komunikasi Yang Efektif
1. Berikan kesan bahwa anda antusias
berbicara dengan mereka –
Beri mereka kesan bahwa anda lebih
suka berbicara dengan mereka daripada orang lain di muka bumi ini. Ketika anda
memberi mereka kesan bahwa anda sangat antusias berbicara dengan mereka dan
bahwa anda peduli kepada mereka, anda membuat perasaan mereka lebih positif dan
percaya diri. Mereka akan lebih terbuka kepada anda dan sangat mungkin memiliki
percakapan yang mendalam dengan anda.
2. Ajukan pertanyaan tentang minat
mereka –
Ajukan pertanyaan terbuka yang akan
membuat mereka berbicara tentang minat dan kehidupan mereka. Galilah sedetail
mungkin sehingga akan membantu mereka memperoleh perspektif baru tentang diri
mereka sendiri dan tujuan hidup mereka.
3. Beradaptasi dengan bahasa tubuh
dan perasaan mereka –
Rasakan bagaimana perasaan mereka
pada saat ini dengan mengamati bahasa tubuh dan nada suara. Dari sudut pandang
ini, anda dapat menyesuaikan kata-kata, bahasa tubuh, dan nada suara anda
sehingga mereka akan merespon lebih positif.
4. Tunjukkan rasa persetujuan:
Katakan kepada mereka apa yang anda kagumi tentang mereka dan mengapa –
Salah satu cara terbaik untuk segera
berhubungan dengan orang adalah dengan menjadi jujur dan memberitahu mereka
mengapa anda menyukai atau mengagumi mereka. Jika menyatakan secara langsung
dirasakan kurang tepat, cobalah dengan pernyataan tidak langsung. Kedua
pendekatan tersebut bisa sama-sama efektif.
5. Dengarkan dengan penuh perhatian
semua yang mereka katakan –
Jangan terlalu berfokus pada apa yang
akan Anda katakan selanjutnya selagi mereka berbicara. Sebaliknya, dengarkan
setiap kata yang mereka katakan dan responlah serelevan mungkin. Hal ini
menunjukkan bahwa anda benar-benar mendengarkan apa yang mereka katakan dan
anda sepenuhnya terlibat di dalam suasana bersama dengan mereka. Juga pastikan
untuk bertanya setiap kali ada sesuatu yang tidak mengerti pada hal-hal yang
mereka katakan. Anda tentu saja ingin menghindari semua penyimpangan yang
mungkin terjadi dalam komunikasi jika anda ingin mengembangkan hubungan yang
sepenuhnya dengan orang tersebut.
6.Beri mereka kontak mata yang lama –
kontak mata yang kuat
mengkomunikasikan kepada orang lain bahwa anda tidak hanya terpikat oleh mereka
dan apa yang mereka katakan tetapi juga menunjukkan bahwa anda dapat dipercaya.
Ketika dilakukan dengan tidak berlebihan, mereka juga akan menganggap anda
yakin pada diri anda sendiri karena kesediaan anda untuk bertemu mereka secara
langsung. Akibatnya, orang secara alami akan lebih memperhatikan anda dan apa
yang anda katakan.
7. Ungkapkan diri anda sebanyak
mungkin –
Salah satu cara terbaik untuk
mendapatkan kepercayaan seseorang adalahdengan mengungkapkan diri seterbuka
mungkin. Bercerita tentang kejadian yang menarik dari hidup anda atau hanya
menggambarkan contoh lucu dari kehidupan normal sehari-hari. Ketika anda
bercerita tentang diri anda, pastikan untuk tidak menyebutkan hal-hal yang
menyimpang terlalu jauh dari minat mereka atau bahkan berlebihan. Anda dapat
membiarkan mereka mengetahui lebih jauh tentang diri anda seiring membangun sebuah
ikatan. Bila anda menggunakan kata-kata tersebut, anda membuatnya tampak
seperti anda dan mereka berada di tim yang sama, sementara orang lain berada di
tim yang berbeda.
9. Berikan mereka
senyuman terbaik anda – Ketika anda
tersenyum pada orang, anda menyampaikan pesan bahwa anda menyukai mereka dan
kehadiran mereka membawa anda kebahagiaan. Tersenyum pada mereka akan
menyebabkan mereka sadar ingin tersenyum kembali pada anda yang secara langsung
akan membangun hubungan antara anda berdua.
10. Menawarkan saran yang bermanfaat
–
Kenalkan tempat makan yang pernah
anda kunjungi, film yang anda tonton, orang-orang baik yang mereka ingin temui,
buku yang anda baca, peluang karir atau apa pun yang terpikirkan oleh anda.
Jelaskan apa yang menarik dari orang-orang, tempat atau hal-hal tersebut. Jika
anda memberi ide yang cukup menarik perhatian mereka, mereka akan mencari anda
ketika mereka memerlukan seseorang untuk membantu membuat keputusan tentang apa
yang harus dilakukan selanjutnya.
11. Beri merekamotivasi –
Jika orang yang anda hadapi lebih
muda atau dalam posisi yang lebih sulit dari anda, mereka mungkin ingin
mendengar beberapa kata motivasi dari anda karena anda lebih berpengalaman atau
anda tampaknya menjalani kehidupan dengan baik . Jika anda ingin memiliki
hubungan yang sehat dengan orang tersebut, anda tentu saja tidak ingin tampak
seperti anda memiliki semuanya sementara mereka tidak. Yakinkan mereka bahwa
mereka dapat melampaui masalah dan keterbatasan mereka, sehingga mereka akan
berharap menjadikan anda sebagai teman yang enak untuk diajak bicara.
12. Tampil dengan tingkat energi yang
sedikit lebih tinggi dibanding orang lain –
Umumnya, orang ingin berada di
sekitar orang-orang yang akan mengangkat mereka, bukannya membawa mereka ke
bawah. Jika anda secara konsisten memiliki tingkat energi yang lebih rendah
daripada orang lain, mereka secara alami akan menjauh dari Anda menuju
seseorang yang lebih energik. Untuk mencegah hal ini terjadi, secara konsisten
tunjukkan dengan suara dan bahasa tubuh anda bahwa anda memiliki tingkat energi
yang sedikit lebih tinggi sehingga mereka akan merasa lebih bersemangat dan
positif berada di sekitar Anda. Namun jangan juga anda terlalu berlebihan
berenergik sehingga menyebabkan orang-orang tampak seperti tidak berdaya.
Energi dan gairah yang tepat akan membangun antusiasme mereka.
13. Sebut nama mereka dengan cara
yang menyenangkan telinga mereka –
nama seseorang adalah salah satu kata
yang memiliki emosional yang sangat kuat bagi mereka. Tapi hal itu belum tentu seberapa
sering anda katakan nama seseorang, namun lebih pada bagaimana anda
mengatakannya. Hal Ini dapat terbantu dengan cara anda berlatih mengatakan nama
seseorang untuk satu atau dua menit sampai anda merasakan adanya emosional yang
kuat. Ketika anda menyebutkan nama mereka lebih menyentuh dibanding orang lain
yang mereka kenal, mereka akan menemukan bahwa anda lah yang paling berkesan.
14.Tawarkan untuk menjalani hubungan
selangkah lebih maju –
Ada beberapa hal yang dapat anda
lakukan untuk memajukan persahabatan anda dengan seseorang: tawaran untuk makan
dengan mereka, berbicara sambil minum kopi, melihat pertandingan olahraga, dll.
Meskipun jika orang tersebut tidak menerima tawaran anda, mereka akan tetap
tersanjung bahwa anda ingin mereka menjalani persahabatan ke tingkat yang lebih
dalam. Di satu sisi, mereka akan memandang anda karena anda memiliki keberanian
untuk membangun persahabatan bukan mengharapkan persahabatan yang instan.
II.
KEPEMIMPINAN
A. TEORI
DAN ARTI KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan
berasal dari kata pimpin yang memuat dua hal pokok yaitu: pemimpin sebagai
subjek dan yang dipimpin sebagai objek. Kata pimpin mengandung pengertian
mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga menunjukkan ataupun
mempengaruhi. Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun
spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga
menjadi pemimpin itu tidak mudah dan tidak akan setiap orang mempunyai kesamaan
di dalam menjalankan ke-pemimpinannya.
Kepemimpinan hanya
dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang
yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi
pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan
alasan-alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat
rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan
untuk mencapai tujuan bersama-sama. Namun ada beberapa pengertian kepemimpinan,
antara lain:
Kepemimpinan adalah pengaruh antar
pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk
mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler and Nassarik,
1961, 24).
Kepemimpinan adalah sikap pribadi,
yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
(Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7).
Kepemimpinan adalah suatu proses yang
mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama
(Rauch & Behling, 1984, 46).
Kepemimpinan adalah kemampuan seni
atau tehnik untuk membuat sebuah kelompok atau orang mengikuti dan menaati
segala keinginannya.
Kepemimpinan adalah suatu proses yang
memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan
kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan (Jacobs & Jacques, 1990, 281).
Teori-teori
dalam Kepemimpinan
a) Teori
Sifat
Teori ini bertolak dari dasar
pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat,
perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar pemikiran
tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil,
sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang
dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau
ciri-ciri di dalamnya.
Ciri-ciri ideal yang perlu dimiliki
pemimpin menurut Sondang P Siagian (1994:75-76) adalah: – pengetahuan umum yang
luas, daya ingat yang kuat, rasionalitas, obyektivitas, pragmatisme,
fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa depan; – sifat inkuisitif, rasa
tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri relevansi, keteladanan, ketegasan,
keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan menjadi pendengar yang baik,
kapasitas integratif; – kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang, analitik,
menentukan skala prioritas, membedakan yang urgen dan yang penting,
keterampilan mendidik, dan berkomunikasi secara efektif.
Walaupun teori sifat memiliki
berbagai kelemahan (antara lain : terlalu bersifat deskriptif, tidak selalu ada
relevansi antara sifat yang dianggap unggul dengan efektivitas kepemimpinan)
dan dianggap sebagai teori yang sudah kuno, namun apabila kita renungkan
nilai-nilai moral dan akhlak yang terkandung didalamnya mengenai berbagai
rumusan sifat, ciri atau perangai pemimpin; justru sangat diperlukan oleh
kepemimpinan yang menerapkan prinsip keteladanan.
b) Teori
Perilaku
Dasar pemikiran teori ini adalah
kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan
pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan. Dalam hal ini, pemimpin
mempunyai deskripsi perilaku:
Ø Perilaku seorang pemimpin yang
cenderung mementingkan bawahan memiliki ciri ramah tamah,mau berkonsultasi,
mendukung, membela, mendengarkan, menerima usul dan memikirkan kesejahteraan
bawahan serta memperlakukannya setingkat dirinya. Di samping itu terdapat pula
kecenderungan perilaku pemimpin yang lebih mementingkan tugas organisasi.
Ø Berorientasi kepada bawahan dan
produksi perilaku pemimpin yang berorientasi kepada bawahan ditandai oleh
penekanan pada hubungan atasan-bawahan, perhatian pribadi pemimpin pada
pemuasan kebutuhan bawahan serta menerima perbedaan kepribadian, kemampuan dan
perilaku bawahan. Sedangkan perilaku pemimpin yang berorientasi pada produksi
memiliki kecenderungan penekanan pada segi teknis pekerjaan, pengutamaan
penyelenggaraan dan penyelesaian tugas serta pencapaian tujuan. Pada sisi lain,
perilaku pemimpin menurut model leadership continuum pada dasarnya ada dua
yaitu berorientasi kepada pemimpin dan bawahan. Sedangkan berdasarkan model
grafik kepemimpinan, perilaku setiap pemimpin dapat diukur melalui dua dimensi
yaitu perhatiannya terhadap hasil/tugas dan terhadap bawahan/hubungan kerja.
Kecenderungan perilaku pemimpin pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari
masalah fungsi dan gaya kepemimpinan (JAF.Stoner, 1978:442-443)
c) Teori
Situasional
Keberhasilan seorang pemimpin menurut
teori situasional ditentukan oleh ciri kepemimpinan dengan perilaku tertentu
yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi
organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang.
Faktor situasional yang berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan tertentu menurut
Sondang P. Siagian (1994:129) adalah:
* Jenis pekerjaan dan kompleksitas
tugas;
* Bentuk dan sifat teknologi yang
digunakan;
* Persepsi, sikap dan gaya
kepemimpinan;
* Norma yang dianut kelompok;
* Rentang kendali;
* Ancaman dari luar organisasi;
* Tingkat stress;
* Iklim yang terdapat dalam
organisasi.
B. TIPOLOGI
KOMUNIKASI
C. FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PEMIMPIN
Keberhasilan atau
kegagalan dari hasil kepemimpinan seseorang dapat diukur atau ditandai oleh
empat hal, yaitu : moril, disiplin, jiwa korsa (esprit de corps), dan
kecakapan.
1. Moril : moril adalah keadaan jiwa
dan emosi seseorang yang mempengaruhi kemauan untuk melaksanakan tugas dan akan
mempengaruhi hasil pelaksanaan tugas perorangan maupun organisasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi moril adalah : 1). kepemimpinan atasan. 2).
kepercayaan dan keyakinan akan kebenaran. 3). penghargaan atas penyelesaian
tugas. 4). solidaritas dan kebanggaan organisasi. 5). pendidikan dan latihan.
6). kesejahteraan dan rekreasi. 7). kesempatan untuk mengembangkan bakat. 8).
struktur organisasi. 9). pengaruh dari luar.
2. Disiplin : disiplin adalah
ketaatan tanpa ragu-ragu dan tulus ikhlas terhadap perintah atau petunjuk
atasan serta peraturan yang berlaku. Disiplin yang terbaik adalah disiplin yang
didasarkan oleh disiplin pribadi. Cara-cara untuk memelihara dan meningkat
disiplin : 1). Menetapkan peraturan kedinasan secara jelas dan tegas. 2).
Menentukan tingkat dan ukuran kemampuan. 3). Bersikap loyal. 4). Menciptakan
kegiatan atas dasar persaingan yang sehat. 5). Menyelenggarakan komunikasi secara
terbuka. 6). Menghilangkan hal-hal yang dapat membuat bawahan tersinggung,
kecewa dan frustasi. 7). Menganalisa peraturan dan kebijaksanaan yang berlaku
agar tetap mutakhir dan menghapus yang sudah tidak sesuai lagi. 8).
Melaksanakan reward and punishment.
3. Jiwa korsa : jiwa korsa adalah
loyalitas, kebanggan dan antusiasme yang tertanam pada anggota termasuk
pimpinannya terhadap organisasinya. Dalam suatu organisasi yang mempunyai jiwa
korsa yang tinggi, rasa ketidakpuasan bawahan dapat dipadamkan oleh semangat
organisasi. Ciri jiwa korsa yang baik adalah : 1). Antusiasme dan rasa
kebanggan segenap anggota terhadap organisasinya. 2). Reputasi yang baik
terhadap organisasi lain. 3). Semangat persaingan secara sehat dan bermutu. 4).
Adanya kemauan anggota untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan. 5).
Kesediaan anggota untuk saling menolong.
4. Kecakapan : kecakapan adalah
kepandaian melaksanakan tugas dengan hasil yang baik dalam waktu yang singkat
dengan menggunakan tenaga dan sarana yang seefisien mungkin serta berlangsung
dengan tertib. Pengetahuan dan kecakapan yang dimiliki pimpinan dapat diperoleh
dari pendidikan, pelatihan, inisiatif dan pengembangan pribadi serta pengalaman
tugas.
Setiap pemimpin
perlu menentukan corak dan gaya kepemimpinannya agar nampak seni
kepemimpinannya dalam memimpin. Corak dan gaya kepemimpinan dapat terlihat dari
sikap pemimpin, yaitu sebagai : Pemimpin, Guru, Pembina, Bapak dan Teman
Seperjuangan.
Sebagai Pemimpin.
Pemimpin harus mampu memberikan bimbingan/tuntunan yang diperlukan serta
senantiasa menjadi contoh dan teladan dalamperkataan, perbuatan, menimbulkan
dan memelihara kewibawaan serta mampu melahirkan Pemimpin baru.
Sebagai Guru.
Pemimpin harus berusaha meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan pengetahuan
anggotanya baik perorangan maupun dalam hubungan kelompok. Memiliki kesabaran
dan ketenangan dalam mendidik dan melatih.
Sebagai Pembina.
Pemimpin senantiasa berusaha agar organisasi dalam melaksanakan tugasnya selalu
berhasil guna dan berdaya guna. Dalam usaha pembinaan selalu diarahkan kepada
peningkatan dan pemeliharaan unsur personil, materil dan kemampuan
operasionalnya. Selain itu pemimpin harus menguasai makna fungsi pembinaan yang
meliputi perencanaan, penyusunan, pengarahan dan pengawasan.
Sebagai Bapak. Pemimpin harus
berperilaku sederhana, mengenal setiap anggota bawahan, bersikap terbuka dan
ramah, mengayomi, bijaksana tetapi tegas, adil, mendorong dan berusaha
meningkatkan kesejahteraan anggota bawahan baik materiel maupun spirituil.
Sebagai Teman Seperjuangan.
Dalam keadaan suka dan duka, pemimpin dan bawahan merasa senasib sepenanggungan
dan saling membantu, serta bersedia berkorban demi kepentingan bersama.
Sumber: