I.
PENGERTIAN ILMU
BUDAYA DASAR
Pada umumnya
Ilmu Budaya Dasar adalah suatu ilmu yang mempelajari sebuah dasar dasar
kebudayaan, namun jika untuk mengingat terlalu sulit bisa di ambil intinya saja
agar tidak terlalu membebani pikiran otak. Budaya memang merupakan salah satu
jiwa dari nilai nilai yang ada di dalam masyarakat.
Jadi pengertian kebudayaan adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.
Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Istilah IBD dikembangkan petama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang astinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari th humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Pengertian Ilmu Budaya Dasar menurut para ahli :
1. Menurut Herskovits, ilmu budaya dasar adalah sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
2. Menurut Andreas Eppink, ilmu budaya dasar adalah keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
3. Menurut Edward Burnett Tylor, ilmu budaya dasar adalah keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
4. Selo Sumarjan dan Soelaeman soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat
5. Menurut Sutan Takdir Alisyahbana, kebudayaan adalah manifestasi dari cara berfikir
6. Menurut Krober dan Kluckhon, kebudayaan terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan dan reaksi yang diperoleh dan terutama diturunkan oleh symbol-simbol yang menyusun pencapaiannya secara tersendiri dari kelompok-kelompok manusia, termasuk didalamnya perwujudan benda-benda materi, pusat esensi kebudayaan terdiri atas tradisi dan cita-cita atau paham, dan terutama keterikatan terhadap nilai-nilai. Ilmu Budaya Dasar memiliki perbedaan dengan Pengetahuan Budaya. Mungkin secara penulisan tidak beda jauh, tetapi secara pengertian bisa berbeda. Ilmu Budaya Dasar adalah pengertian umum tentang konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dengan budaya. Sedangkan pengetahuan budaya adalah yang mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai makhluk berbudaya.
7. Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, milik diri manusia dengan belajar.
8. Menurut Bronislaw Malinowski, Kebudayaan adalah keseluruhan kehidupan manusia yang integral yang terdiri dari berbagai peralatan dan barang-barang konsumen, berbagai peraturan untuk kehidupan masyarakat, ide-ide dan hasil karya manusia, keyakinan dan kebiasaan manusia.
9. R. Linton dalam bukunya yang berjudul The Cultural background of personality menyatakan bahwa kebudayaan adalah konfigurasi dari sebuah tingkah laku dan hasil laku, yang unsur-unsur pembentuknya didukung serta diteruskan oleh anggota masyarakat tertentu
Jadi pengertian kebudayaan adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.
Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Istilah IBD dikembangkan petama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang astinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari th humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Pengertian Ilmu Budaya Dasar menurut para ahli :
1. Menurut Herskovits, ilmu budaya dasar adalah sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
2. Menurut Andreas Eppink, ilmu budaya dasar adalah keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
3. Menurut Edward Burnett Tylor, ilmu budaya dasar adalah keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
4. Selo Sumarjan dan Soelaeman soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat
5. Menurut Sutan Takdir Alisyahbana, kebudayaan adalah manifestasi dari cara berfikir
6. Menurut Krober dan Kluckhon, kebudayaan terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan dan reaksi yang diperoleh dan terutama diturunkan oleh symbol-simbol yang menyusun pencapaiannya secara tersendiri dari kelompok-kelompok manusia, termasuk didalamnya perwujudan benda-benda materi, pusat esensi kebudayaan terdiri atas tradisi dan cita-cita atau paham, dan terutama keterikatan terhadap nilai-nilai. Ilmu Budaya Dasar memiliki perbedaan dengan Pengetahuan Budaya. Mungkin secara penulisan tidak beda jauh, tetapi secara pengertian bisa berbeda. Ilmu Budaya Dasar adalah pengertian umum tentang konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dengan budaya. Sedangkan pengetahuan budaya adalah yang mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai makhluk berbudaya.
7. Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, milik diri manusia dengan belajar.
8. Menurut Bronislaw Malinowski, Kebudayaan adalah keseluruhan kehidupan manusia yang integral yang terdiri dari berbagai peralatan dan barang-barang konsumen, berbagai peraturan untuk kehidupan masyarakat, ide-ide dan hasil karya manusia, keyakinan dan kebiasaan manusia.
9. R. Linton dalam bukunya yang berjudul The Cultural background of personality menyatakan bahwa kebudayaan adalah konfigurasi dari sebuah tingkah laku dan hasil laku, yang unsur-unsur pembentuknya didukung serta diteruskan oleh anggota masyarakat tertentu
II.
PENTINGNYA
MEMPELAJARI ILMU BUDAYA DASAR
Manfaat mempelajari ilmu budaya
dasar adalah :
1. Mengenal
perilaku lebih dalam dirinya sendiri maupun orang lain yang sebelumnya lebih
dikenal luarnya saja. Dengan memahami karakter seseorang lebih dalam akan
membuat seseorang menjadi tahu sifat yang ada di dalamnya itu, dan bukan
luarnya saja. Karena memahami karakter seseorang itu jangan hanya dari luar
saja, akan tetapi dari dalam juga. Sehingga dalam bergaulpun akan luwes.
2. Sebagai
bekal penting untuk pergaulan hidup. Manusia merupakan makhluk individu, yang
berarti manusia tidak bisa hidup sendiri dan selalu membutuhkan bantuan orang
lain.
3. Perlu
bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia
serta mau tahu perilaku manusia. Dalam bergaul haruslah menjaga sikap dan sifat
kita agar terjalinnya hubungan yang harmonis.
4. Tanggap
terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam sehingga lebih peka
terhadap masalah-masalah pemikiran perasaan serta perilaku manusia dan
ketentuan yang diciptakannya.
5. Mampu
menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut mengembangkan budaya bangsa
serta melestarikan budaya nenek moyang leluhur kita yang luhur nilainya. Indonesia,
sebagai bangsa yang akan kaya budaya kita sebagai masyarakatnya patut bangga
akan budaya yang kita miliki. Kita dapat memperkenalkan budaya kita pada
masyarakat luar, sehingga mereka mengetahui akan budaya kita, dan hubungan kita
dengan masyarakat luar semkain erat.
6. Sebagai
calon pemimpin bangsa serta ahli dalam disiplin ilmu tidak jatuh kedalam
sifat-sifat kedaerahan dan kekotaan sebagai disiplin ilmu yang kaku. Sebagai
pempimpin bangsa, harusnya tercipta sifat jujur, disiplin, dan bertanggung
jawab. Dia harus bertanggung jawab atas janji-janjinya sebagai pemimpin. Dan
selalu melihat keadaan rakyatnya, baik kalangan atas maupun bawah.
7. Dapat
menciptakan sifat kebudayaan yang universal dan dinamis. Sifat kebudayaan yang
universal diantaranya ilmu pengetahuan, nilai, pandangan hidup, persepsi,
kepercayaan, etos. Ilmu pengetahuan merupakan disini manusia berpikir betapa
pentingnya pengetahuan bagi mereka. Sehingga mereka belajar dari lingkungan
sekitar, yaitu melalui proses sosialisasi yaitu proses belajar. Yang tadinya
tidak bisa menjadi bisa, bodoh menjadi pintar. Kemudian, nilai merupakan
sesuatu yang dianggap penting, beharga, berguna. Dari sistem pengetahuan di
atas, jadilah sebuah nilai, dimana pengetahuan sangatlah penting bagi manusia
agar ia dapat melangsungkan hidupnya. Kemudian, pandangan hidup merupakan
nilai-nilai yang dianut seorang manusia yang diyakini kebenarannya, dan
menimbulkan tekad pada seseorang untuk mewujudkannya. Dari nilai diatas,
lahirlah pandangan hidup. Kemudian, dari
pandangan hidup diatas lahirlah persepsi, setiap manusia pasti memiliki
persepsi yang berbeda. Persepsi disini merupakan tanggan seseorang atas yang
telah ia amati. Kemudian, dari persepsi munculah kepercayaan. Kepercayaan
merupakan sesuatu yang menjadi pedoman hidup manusia. Manusia percaya akan
hal-hal gaib yang ada di sekitarnya. Namun, kepercayan disini berarti bahwa
manusia percaya akan ia dapat melangsukan hidupnya dan menjadi individu yang
behasil. Kemudian, dari 5 isi utama budaya itu mngehasilkan etos, etos
merupakan sikap, kepribadian, dan watak seseorang.
8. Dapat
mengenal lebih dalam tentang budaya yang terdapat di Negara yang kita cintai
dengan melihat dari kesenian, bermacam-macam suku, adat istiadat, bahasa,
budaya daerah dan budaya nasional.
Semakin berkembangnya zaman, era
globalisasi semakin berkembang, terutama di Negara kita Indonesia. Dengan
berkembangnya era globalisasi, masuknya budaya asing d Indonesia membuat
masyarakat melupakan kebudayaannya sendiri. Mereka terpanah akan budaya asing
yang modern, yang membuat mereka akan menirunya, seperti model pakaian mini,
teknologi, makanan, dan sebagainya. Seharusnya, dengan berkembangnya
globalisasi, kita sebagai masyarakat
Indonesia harus mempertahankan budaya kita. Dengan cara, kita dapat
mengenalkan budaya kita ke dunia luar. Memperkenalkan akan budaya kita yang
bermacam-macam dan unik, seperti mengenalkan budaya batik, makanan-makanan khas
Indonesia, tarian-tarian, dan sebagainya. Dengan itu, budaya kita akan dikenal
banyak orang baik di dalam negeri mapupun di luar.
9. Mampu
menciptakan hubungan yang harmonis antar manusia dan kelompok. Manusia
merupakan mkhluk sosial dimana mereka tidak dapat hidup sendiri dan pasti akan
membutuhkan bantuan orang lain. Didalam hidup bermasyarakat/berkelompok harus
adanya saling mengenal memahami satu sama lain, bekerjasama, bergeotong royong,
sehingga menciptakan hubungan yang harmonis.
10. Dapat
mengenal lebih jauh tentang unsure-unsur budaya, seperti kepercayaan,
kekerabatan, mata pencaharian, ilmu pengetahuan, bahasa, seni dan teknologi. Unsur-unsur
kebudayaan, diantaranya kepercayaan merupakan percaya akan sesuatu yang gaib.
Mereka percaya akan adanya Tuhan. Dan mereka percaya bahwa mereka di dunia ini
tidak sementara, aka ada kehidupan lagi setelah mereka mati. Zaman dulu
msyarakat percaya pada nenek moyang mereka dan benda-benda seperti batu untuk
di jadikan kepercayaan bagi mereka. Kemudian, kekerabatan merupakan hubungan
seseorang dalam bermasyarakat. Di masyarakat terdapatnya organisasi masyarakat
yang terbentuk oleh kumoulan manusia, dan mereka membentuk sebuah kelompok
dengan tujuan yang sama. Dalam organisasi perlunya hubungan yang harmonis,
saling memahami dan mengerti akan tujuan mereka bersama dapat tercapai.
Kemudian, mata pencaharian merupakan sumber penghasilan manusia. Tanpa mata
pencaharian manusia tidak dapat hidup, mereka tidak punya uang untuk membeli
makanan, pakian, baju, dan keperluan hidup mereka. Kemudian, ilmu pengetahuan
meruapakan sesuatu yang penting bagi manusia. Tanpa ilmu pengetahuan manusia
tidak akan dapat melangsungkan hidup. Dengan manusia memperoleh pengetahuan,
yang tadinya bodoh menjadi pintar, tidak tahu menjadi tahu. Kemudian, bahasa
merupakan sarana yang penting bagi manusia untuk berinteraksi, tanpa bahasa
manusia tidak dapat membaca dan bicara. Kemudian, seni merupakan kreativitas
manusia yang di torehkan dalam sebuah tarian, kanvas, ukiran, dan sebagainya
yang hasilnya menjadi karya seni yang artistic. Dan yang terakhir, teknologi.
Seiring berkembangnya zaman teknologi semakin berkembang, semakin praktis
penggunaannya.
III.
TUJUAN DARI ILMU
BUDAYA DASAR
Diharapkan dapat memberikan pengetahuan
dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk
mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Ilmu Budaya Dasar semata-mata
sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara
memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai
budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut
dirinya sendiri.
Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut Ilmu
Budaya Dasar Diharapkan dapat:
·
Mengusahakan penajaman kepekaan
mahasiswa terhadap lingkungan budaya.
·
Memberi kesempatan pada mahasiwa untuk
memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta
mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut
kedua hal tersebut.
·
Mengusahakan wahana komunikasi para
akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Para akademisi
diharapkan akan lebih lancar dalam berkomunikasi.
IV.
PERBEDAAN
PENGETAHUAN BUDAYA DAN ILMU BUDAYA DASAR
Pengetahuan budaya yaitu sesuatu yang
mempengaruhi tingkat pengetahuan yang meliputi sistem ide,cara pandang atau
gagasan atau juga berupa kesimpulan yang muncul dalam pikiran kita tentang
budaya dasar yang kita pelajari.
Ilmu Budaya Dasar adalah ilmu yang
mempelajari dasar-dasar kebudayaan, seperti mencakup :
kesenian,bahasa,adat-istiadat,budaya daerah, budaya nasional.
Pokok bahasan yang akan dikembangkan
adalah :
·
Manusia dengan cinta kasih
·
Manusia dan keindahan
·
Manusia dan penderitaan
·
Manusia dan keadilan
·
Manusia dan pandangan hidup
·
Manusia dan tanggung jawab serta
pengabdian
·
Manusia dan kegelisahan
·
Manusia dan harapan
Kedelapan pokok bahasan itu termasuk dalam
karya-karya yang tercakup dalam pengetahuan budaya. Perwujudan mengenai cinta,
misalnya, terdapat dalam karya sastra, tarian, musik, filsafat, lukisan, patung
dan sebagainya. Masing-masing pokok bahasan dapat didekati dengan baik
menggunakan cabang-cabang pengetahuan budaya secara sendiri-sendiri maupun
secara gabungan cabang-cabang tersebut. Pokok bahasan manusia dan cinta kasih
misalnya, dapat didekati dengan menggunakan karya seni sastra, atau filsafat
atau seni tari dan sebaginya. Disamping itu pokok bahasan manusia dan cinta
kasih juga dapat didekati dengan menggunakan gabungan karya seni sastra, karya
seni tari, atau filsafat dan sebagainya.
V.
KONSEP BUDAYA
DALAM SENI RUPA
Seni rupa adalah cabang seni yang
membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan
rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep titik, garis, bidang,
bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
Seni rupa dilihat dari segi fungsinya
dibedakan antara seni rupa murni dan seni rupa terapan, proses penciptaan seni
rupa murni lebih menitik beratkan pada ekspresi jiwa semata misalnya lukisan,
sedangkan seni rupa terapan proses pembuatannya memiliki tujuan dan fungsi
tertentu misalnya seni kriya. Sedangkan, jika ditinjau dari segi wujud dan
bentuknya, seni rupa terbagi 2 yaitu seni rupa 2 dimensi yang hanya memiliki
panjang dan lebar saja dan seni rupa 3 dimensi yang memiliki panjang lebar
serta ruang.
Secara kasar terjemahan seni rupa di dalam
Bahasa Inggris adalah fine art. Namun sesuai perkembangan dunia seni modern,
istilah fine art menjadi lebih spesifik kepada pengertian seni rupa murni untuk
kemudian menggabungkannya dengan desain dan kriya ke dalam bahasan visual
arts.seni rupa terbagi menjadi dua bagian yakni senirupa murni dan senirupa
terapan.
VI.
KONSEP BUDAYA
DALAM SENI SASTRA
Sastra (Sanskerta: शास्त्र,
shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti
“teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar śās- yang
berarti “instruksi” atau “ajaran”. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa
digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang
memiliki arti atau keindahan tertentu.
Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra
bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan (sastra oral). Di sini
sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang
dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu.
A. Dilihat dari
Pendekatan Kesusastran
Ilmu Budaya Dasar awalnya dinamakan Basic
Humanities yang berasal dari bahasa latin, yaitu humanus, yang berati
manusiawi, berbudaya, dan halus. Hampir setiap jaman, seni termasuk sastra
memegang peranan yang penting karena seni merupakan ekspresi dari nilai-nilai
kemanusiaan. Dibandingkan dengan cabang the humanities yang lain, seperti ilmu
bahasa, seni memegang peranan yang penting, karena nilai-nilai kemanusiaan yang
disampaikannya bersifat normatif. Seni lebih mudah berkomunikasi, karena
nilai-nilai yang disampaikan lebih fleksibel, baik isinya maupun cara
penyampaiannya. Hampir disetiap jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih
penting. Alasan pertama adalah karena sastra menggunakan bahasa. Sementara itu,
bahasa mempunyai untuk menampung hampir semua pernyataan kegiatan manusia dalam
usahanya memahami dirinya sendiri, yang kemudian melahirkan filsafat, manusia
mempergunakan bahasa.
Manusia dan bahasa pada hakekatnya adalah
satu. Kenyataan inilah yang mempermudahkan sastra untuk berkomunikasi. Sastra
juga lebih mudah berkomunikasi, karena karya sastra adalah penjabaran
abstraksi. Sastra juga didukung oleh cerita agar orang lebih mudah tertarik,
dan dengan cerita orang lebih mudah mengungkapkan gagasannya dalam bentuk yang
tidak normatif.
B. Ilmu Budaya
Dasar yang dihubungkan dengan Prosa
Prosa biasa dikenal dengan fiksi dan
sering diartikan sebagai cerita rekaan. Di dalam kesusastraan bahasa Indonesia,
ada dua macam prosa yaitu:
Prosa lama:
1. dongeng
2. hikayat
3. sejarah
4. epos
5. cerita pelipur lara
Prosa baru:
1. cerita pendek: Suatu bentuk prosa naratif
fiktif,cenderung padat dan langsung pada tujuannya,mengandalkan teknik teknik
sastra seperti tokoh,plot,tema bahasa dan insight.
2. roman / novel: Karya fiksi prosa yang
tertulis dan naratif,biasanya berbentuk cerita.
3. biografi: Kisah atau keterangan tentang
kehidupan seseorang.
4. kisah: Satuan
naratif yang seringkali dibedakan dari cerita,seperti “Kisah Abdullah dari
Singapura ke Kelantan”.
5. otobiografi: Biografi yang ditulis oleh
subyeknya (dikarang bersama dengan penulis lain disebutkan sebagai
“sebagaimana” atau “dengan”).
C. Nilai yang
Terkandung dalam Prosa Fiksi
Sebagai seni yang berpondasi cerita, pasti
dan harus dalam karya sastranya mengandung nilai-nilai moral, pesan, dan
berbagai cerita. Adapun point-point yang dapat kita peroleh melalui membaca
prosa, antara lain :
1. prosa fiksi memberikan rasa gembira atau
senang
2. prosa fiksi memberikan suatu informasi
didalamnya
3. prosa fiksi memberikan warisan budaya
4. prosa dapat memberikan suatu penyesuaian
wawasan.
D. Ilmu Budaya
Dasar yang dihubungkan dengan Puisi
Puisi adalah seni tertulis di mana bahasa
digunakan untuk tambahan kualitas estetiknya. Puisi merupakan rangkaian
kata-kata indah yang penuh makna, apalagi jika benar-benar diresapi dalam
membacanya. Puisi termasuk dalam seni sastra, sedangkan sastra merupakan bagian
dari kesenian, dan kesenian itu sendiri merupakan bagian dari kebudayaan. Jika
kita pikirkan, puisi adalah rangkaian kata-kata yang membentuk beberapa kalimat
yang penuh dengan makna yang diekspresikan oleh sang penyair dalam bentuk
tulisan maupun ekspresi dari puisi yang dibacakan. Didalam Ilmu Budaya dasar
kita menemukan penyajiaan puisi, adapun yang mendasarinya, yaitu:
1. adanya
hubungan didalam pembuataan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
2. adanya suatu
rasa insyaf atau sebuah kesadaran seseorang dari suatu kejadian.
3. puisi dan
keinsyafan sosial.
VII.
MANUSIA DAN
CINTA KASIH
Manusia adalah makhluk sosial yang perlu
ikatan antar setiap manusia. Ikatan itu bisa berbentuk tali persaudaraan,
perkawanan, persahabatan, dan cinta kasih antara manusia bahkan ada cinta kasih
terhadap makhluk hidup lainnya seperti hewan dan tanaman. Kali ini saya akan
membahas hubungan manusia dan cinta kasih.
Cinta kasih seorang manusia bisa berbagai
jenis seperti: cinta kasih terhadap pasangan, terhadap orang tua, terhadap
suatu pekerjaan yang memungkinkan dia mengeluarkan rasa cintanya tersebut.
Manusia dan cinta kasih kepada manusia ssangat diperlukan agar suasana
lingkungan sekitar kita tinggal terasa nyaman dan menimbulkan kehidupan rukun
serta damai tanpa adanya perseteruan antara 2 orang ataupun lebih.
Cinta adalah anugerah terindah dalam
kehidupan setiap manusia di dunia. Setiap orang pasti pernah mengalami cinta.
Cinta kasih datang dengan ketulusan hati seseorang. Kasih adalah pancaran dari
kedalaman cinta tersebut.
Walaupun cinta
dan kasih memiliki arti yang hampir sama, namun keduanya juga memilki perbedan
mendasar. Cinta lebih mengandung mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih
keluarnya rasa tersebut.
Manusia dan cinta kasih tidak dapat
dipisahkan karena memang keduanya sangat berkaitan. Manusia normal mempunyai
rasa cinta dan kasih kepada orang terdekatnya, banyak manusia pada zaman
sekarang kehilangan rasa tersebut karena banyaknya tekanan seperti pekerjaan
dan banyak hal yang bisa membuat manusia kehilangan rasa cinta dan kasih
sayangnya.
VIII. PENDAPAT SAYA TENTANG BUDAYA INDONESIA
“Menurut saya
budaya Indonesia saat ini banyak positif dan negatifnya. Positifnya kita bisa
lihat bahwa banyak ciri khas budaya asal Indonesia yang diakui oleh masyarakat
dari seluruh penjuru dunia. Seperti contohnya Tarian Kecak dari Bali. Keadaan
seperti ini jangan sampai luntur. Dan kita sebagai WNI juga harus menjaga
budaya asli Indonesia, jangan sampai satu per satu budaya asli Indonesia kita
hilang akibat di klaim oleh Negara lain. Kalau sisi Negatifnya, banyak budaya
Barat yang masuk ke Indonesia akibat Globalisasi yang tidak bisa kita hindari.
Sayangnya, tak hanya dampak positif saja namun banyak juga dampak negatif yang masuk ke Indonesia. Contohnya
pakaian yang tidak senonoh di depan umum, dan yang paling parah lagi pergaulan
bebas hingga seks bebas. Kita harus menyikapi sisi positifnya dari budaya Barat
yang masuk ke Indonesia. Semua tergantung dari masing – masing diri kita
sendiri. Ingin maju, atau ingin kembali mundur”.