Kamis, 08 Oktober 2015

TEORI ORGANISASI UMUM 1, Tugas 1


Ada beberapa para ahli yang mengemukakan tentang pengertian organisasi, antara lain:
1.      W.J.S. Poerwadarminta
Organisasi merupakan susunan dan aturan dari berbagai bagian (orang atau kelompok) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan tertata.

2.      Janu Murdiyamoko & Citra Handayani
Organisasi merupakan sebuah sistem sosial yang mempunyai identitas kolektif secara tegas, progja yang jelas, prosedur dan cara kerja, serta daftar anggota yang secara terperinci.

3.      Max Weber
Organisasi ialah suatu kerangka terstruktur yang di dalamnya berisikan wewenang, tanggung jawab dan pembagian kerja untuk menjalankan masing-masing fungsi tertentu.

4.      M. Dahlan Al Barry
Organisasi merupakan pengaturan dan penyusunan bagian-bagian tertentu hingga menjadi satu kesatuan, aturan dan susunan dari berbagai bagian sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan gabungan kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

5.      Chester I. Bernard
Organisasi merupakan sebuah sistem kegiatan kerja sama yang dilakukan oleh dua orang ataupun lebih untuk melaksanakan suatu aktivitas yang didalamnya memerlukan komunikasi dengan pencapaian tujuan bersama. Barnard menekankan peranan pada setiap orang anggotanya yang harus diberikan informasi dan motivasi dan sebagian sebagian anggota lainnya yang harus membuat keputusan.

6.      Richard Scott
Organisasi merupakan suatu kolektivitas yang disengaja & dibentuk untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang didasarkan pada asas kelangsungan.
7.      Stephen P. Robbinss
Organisasi merupakan suatu kesatuan sosial yang dikoordinasikan dengan batasan-batasan yang relatif dapat diidentifikasi dan bekerja terus menerus untuk mencapai tujuan bersama.

8.      Stoner
Organisasi ialah suatu pola hubungan melalui orang atau sekelompok orang di bawah pengarahan manajer untuk mengejar tujuan bersama.

9.      Victor A. Thompson
Organisasi merupakan suatu integrasi dari sejumlah orang yang ahli yang bekerja sama dengan sangat rasional & impersonal untuk mencapai tujuan - tujuan yang spesifik &telah disepakati sebelumnya.

10.  James D. Mooney
Organisasi ialah suatu bentuk perserikatan orang atau sekelompok manusia untuk mencapai tujuan bersama yang telah di sepakati.

11.  Kochler
Organisasi merupakan sebuah sistem terstruktur yang mengkoordinasikan usaha tertentu oleh suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan.

12.  Schein
Organisasi ialah suatu bentuk koordinasi segala aktivitas yang rasional oleh sejumlah orang untuk mencapai tujuan melalui pembagian dalam pekerjaan & fungsi hirarki otoritas serta tanggungjawab masing-masing anggota.

II.                PERENCANAAN
A.      CIRI – CIRI PERENCANAAN
Ciri-Ciri Perencanaan yang Baik:
a.Simpel, sederhana dan mudah dimengerti.
b.Fleksibel. Rencana yang baik haruslah dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang selalu berubah-ubah.
c. Stabil, yaitu tidak perlu selalu mengalami perombakan dan perubahan.
d.Faktual. Dibuat berdasarkan fakta-fakta yang ada dan diselaraskan pula dengan kejadian-kejadian yang akan timbul dalam tindakan pelaksanaannya.
e.Rasional, yaitu dibuat atas dasar pemikiran yang sehat, ilmiah dan dapat   dipertanggung-jawabkan.
f. Kontinyu, yakni dipersiapkan untuk tanda-tanda yang terus-menerus dan berkelanjutan.
g.Dinamis. Salah saru ciri perencanaan yang baik, apabila sifatnya dinamis. Perencanaan dibuat dan dipersiapkan untuk memikirkan peningkatan perbaikan dan pembaharuan dalam mencapai kemajuan dan kesempurnaan pada masa yang akan datang.
h.Praktis dan pragmatis, artinya planning mampu dilakukan dan dicapai serta dapat mendukung program organisasi.
i.Akurat, artinya di buat secara terperinci dan mendetail dan dirumuskan segala aspek organisasi, tata kerja, metode kerja, penggunaan tenaga kerja, pembiayaan, jadwal waktu, target hasil dari sistem pengawasan.
j.Sistematik, artinya suatu perencanaan itu dipandang baik apakah susunannya teratur baik.

B.       UNSUR – UNSUR PERENCANAAN
Harol Koonth & CO Donnel mengemukakan bahwa suatu perencanaan harus mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
1.      Tujuan
Yaitu segala sesuatu yang hendak dicapai dalam usaha kerjasama atau organisasi. Tujuan yang dimaksudkan dapat berupa material ataupun alat pemuas kebutuhan spiritual. Untuk dapat dipakai sebagai dasar dalam pelaksanaan kerja, maka tujuan yang hendak dicapai haruslah dirumuskan secara jelas dan tegas.

2.      Politik atau Kebijaksanaan
Adalah merupakan peraturan-peraturan atau pedoman yang digariskan oleh organisasi. Atau dengan kata lain lazim disebut sebagai pedoman tindakan untuk mencapai tujuan.

3.      Prosedur
Yaitu suatu tata urutan pelaksanaan kerja yang harus dilakukan atau diikuti. Jadi dengan prosedur orang-orang akan senantiasa mengetahui dari mana mereka harus memulai dan mengakhiri tugas-tugasnya.

4.      Budget
Yaitu suatu anggaran yang berupa ikhtisar daripada hasil yang diharapkan akan dicapai dan beaya atau input yang diperlukan untuk mencapai hasil itu. Budget itu lazimnya dinyatakan dalam bentuk angka-angka.

5.      Program
Adalah campuran dari pada tujuan, politik, prosedur, dan budget yang dimaksudkan untuk menetapkan suatu kerangka tindakan untuk waktu yang akan datang.

Apabila kita mengkaji kembali definisi sebelumnya dengan teliti, kiranya akan menjadi jelas terlihat bahwa planning sebagai fungsi organik manajemen merupakan perumusan yang teliti daripada kebijaksanaan-kebijaksanaan mengenai berbagai aspek serta kegiatan, termasuk penggunaan resources (sumber daya), dalam rangka pencapaian tujuan yang ditentukan.

C.      JENIS – JENIS PERENCANAAN
Menurut Asnawir Ada tujuh jenis-jenis perencanaan, yang kesemua itu dilihat dari sudut pandang berbeda, di antara jenis-jenis perencanaan tersebut adalah:

1.      Dilihat dari segi waktu
Dari segi waktu perencanaan dapat dibagi menjadi tiga yaitu:
1)   Perencanaan jangka panjang, yang termasuk dalam perencanaan jangka panjang adalah rentang waktu sepuluh sampai tiga puluh tahun. Perencanaan jangka panjang ini bersifat umum, dan belum terperinci.
2)  Perencanaan jangka menengah, jangka menengah biasanya mempunyai jangka waktu antara lima sampai sepuluh tahun.
3)  Perencanaan jangka pendek, yaitu perencanaan yang mempunyai jangka waktu antar satu tahun sampai lima tahun.

2.      Dilihat dari segi sifatnya
Perencanaan dibagi menjadi dua yaitu:
1)    Perencanaan kuantitatif, yang termasuk perencaan kuantitatif adalah semua target dan sasaran dinyatakan dengan angka-angka.
2)    Perencanaan kualitatif adalah perencanaaan yang ingin dicapai dinyatakan secara kualitas.

3.      Perencanaan dari segi luas wilayah
Perencanaan pendidikan dipandang dari segi luas wilayah dapat dibagi menjadi empat, yaitu:
1)    Perencanaan local, yaitu perencanaan yang disusun dan ditetapkan oleh lembaga-lembaga yang ada di daerah-daerah dengan sifat yang terbatas.
2)      Perencanaan regional adalah perencanaan yang ditetapkan di tingkat propinsi.
3)   Perencanaan nasional, adalah perencanaan di suatau Negara dan dijadikan dasar untuk perencanaan local dan regional.
4)    Perencanaan internasional yaitu perencanaan oleh beberapa Negara yang melewati batas-batas suatu negara yang dilaksanakan melalui dari Negara-negara tersebut.

4.      Perencanaan dari segi luas jangkauan
Terbagi menjadi dua yaitu:
1)  Perencanaan makro yaitu perencanaan yang bersifat universal, menyeluruh dan meluas.
2)    Perencanaan mikro adalah perencanaan yang ditetapkan dan di susun berdasarkan kondisi dan situasi tertentu.
  
5.      Dari segi prioritas pembuatnya
Perencanaan dapat dibagi menjadi tiga:
1)    Perencanaan sentralisasi, yaitu perencanaan yang ditentukan oleh pemerintah pusat pada suatu Negara.
2)   Perencanaan desentralisasi yaitu perencanaan yang di susun oleh masing-masing wilayah.
3)      Perencanaan dekonsentrasi yaitu perencanaan gabungan antara sentralisasi dengan desentralisasi.

6.      Dari segi obyek
Perencanaan dibagi menjadi dua:
1)  Perencanaan rutin yaitu perencanaan yang di susun untuk jangka waktu tertentu yang dilakukan setiap tahun.
2) Perencanaan eksendental, yaitu perencanaan yang di susun sesuai dengan kebutuhan yang mendesak pada saat tertentu.

7.      Dari segi proses
Perencanaan dapat dibagi menjadi tiga kelompok:
1)  Perencanaan filosofikal, yaitu perencanaan yang bersifat umum, hanya berupa konsep-konsep dari nilai yang bersifat ideal dan masih memerlukan penafsiran-penafsiran dalam bentuk program.
2)   Perencanaan programial adalah perencanaan berupa penjabaran dari perencanaan filosofikal.
3)      Perencanaan operasional yaitu perencanaan yang jelas dan dapat dilakukan.

Ada juga yang membagi jenis perencanaan menjadi 2 jenis, yaitu:

1.      Rencana strategik
Yang disusun untuk mencapai tujuan umum organisasi, yaitu melaksanakan misi organisasi. Sering juga disebut Perencanaan Jangkah Panjang (longe range planning) adalah proses pengambilan keputusan yang menyangkut tujuan jangka panjang organisasi, kebijakan yang harus diperhatikan, serta strategi yang harus dijalankan untuk mencapai tujuan tersebut. Untuk melaksanakan strategi tersebut harus pula disusun program kerja yang terinci, mencakup kegiatan yang harus dilakukan, kapan harus dimulai, kapan harus selesai, dan siapa yang harus bertanggung jawab, serta sumber daya manusia yang diperlukan. Singkatnya perencanaan strategik adalah proses perencanaan jangka panjang yang sudah diformalkan, yang digunakan untuk merumuskan tujuan organisasi serta cara menghadapinya.

2.      Rencana operasional
Yang merupakan rincian tentang bagaimana rencana strategik dilaksanakan. Rencana Operasional terdiri atas bentuk , yaitu : (1) rencana sekali pakai (single use plan) yakni rencana yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu dan dibubarkan segera setelah tujuan ini tercapai; (2) rencana permanen (standing plans), yakni pendekatan pendekatan yang sudah di standarisasi untuk menghadapi situasi berulang dan dapat diramalkan sebelumnya.

III.             BENTUK – BENTUK BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
  Organisasi adalah sekumpulan dari beberapa orang yang melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan bersama
Adapun terdapat beberapa macam bentuk struktur organisasi yaitu :
1.   Struktur organisasi lini
2.   Struktur organisasi lini dan staff
3.   Struktur organisasi fungsional
4.   Struktur organisasi lini dan fungsional

A.    Organisasi Lini
            Organisasi Garis/ Lini adalah suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang langsung secara vertical dan sepenuhnya dari kepemimpinan terhadap bawahannya
Bentuk lini juga disebut bentuk lurus atau bentuk jalur. Bentuk ini merupakan bentuk yang dianggap paling tua dan digunakan secara luas pada masa perkembangan industri pertama. Organisasi Lini ini diciptakan oleh Henry Fayol.

Ciri :
1.    Hubungan antara pimpinan & bawahan masih bersifat langsung melalui satu garis wewenang
2.    Selain top manajer , manajer dibawahnya hanya sebagai pelaksana
3.    Jumlah karyawan sedikit
4.    Sarana dan alatnya terbatas
5.    Bentuk lini pada perusahaan perseorangan, pemilik perusahaan adalah sebagai top manajer
6.    Organisasi kecil

Keuntungan dari struktur organisasi ini adalah :
1.    Atasan dan bawahan dihubungkan dengan satu garis komando
2.    Rasa solidaritas dan spontanitas seluruh anggota organisasi besar
3.    Proses decesion making berjalan cepat
4.    Disiplin dan loyalitas tinggi
5.    Rasa saling pengertian antar anggota tinggi

Keburukan dari struktur organisasi ini adalah :
1.         Ada tendensi gaya kepernimpinan otokratis
2.         Pengembangan kreatifitas karyawan terhambat
3.         Tujuan top manajer sering tidak bisa dibedakan dengan tujuan organisasi
4.         Karyawan tergantung pada satu orang dalam organisasi

Gambar struktur organisasi Lini :


 B.     Organisasi Lini dan Staf
          Organisasi Lini dan Staf adalah kombinasi dari organisasi lini dan organisasi fungsional. Pelimpahan wewenang dalam organisasi ini berlangsung secara vertikal dari seorang atasan pimpinan hingga pimpinan dibawahnya. Untuk membantu kelancaran dalam mengelola organisasi tersebut seorang pimpinan mendapat bantuan dari para staf dibawahnya. Tugas para staf disini adalah untuk membantu memberikan pemikiran nasehat atau saran-saran, data, informasi dan pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan suatu keputusan atau kebijaksanaan. Pada struktur organisasi ini Hubungan antara atasan dengan bawahan tidak secara langsung

Ciri :
1.        Hubungan atasan dan bawahan tidak seluruhnya secara langsung
2.        Karyawan banyak
3.        Organisasi besar
4.        Ada dua kelompok kerja dalam organisasi sehingga ditekankan adanya spesialisasi:
a.          Personel lini
b.          Personel staf

            Keuntungan dari struktur organisasi ini adalah :
1.        Ada pembagian tugas yang jelas
2.        Kerjasama dan koordinasi dapat dilaksanakan dengan jelas
3.        Pengembangan bakat segenap anggota organisasi terjamin
4.        Staffing dilaksanakan sesuai prinsip the right man on the right place
5.        Bentuk organisasi ini fleksibel untuk diterapkan

Keburukan dari struktur organisasi ini adalah :
1.        Tugas pokok orang-orang sering dinomorduakan
2.        Proses decesion makin berliku-liku
3.  Jika pertimbangan tidak terkontrol maka sering menimbulkan nepotism spoilsystem patronage
4.        Persaingan tidak sehat antara pejabat yang satu dengan pejabat lainnya

Gambar struktur organisasi Lini dan Staf:


            C.    Organisasi Fungsional
       Organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor yaitu suatu bentuk organisasi di mana kekuasaan pimpinan dilimpahkan kepada para pejabat yang memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Struktur ini berawal dari konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubunganya dengan fungsi atasan tersebut
        
            Ciri :
1.        Organisasi kecil
2.        Di dalamnya terdapat kelompok-kelompok kerja staf ahli
3.        Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas
4.        Target yang hendak dicapai jelas dan pasti
5.        Pengawasan dilakukan secara ketat

            Keuntungan dari struktur organisasi ini adalah :
1.        Program tearah, jelas dan cepat
2.        Anggaran, personalia, dan sarana tepat dan sesuai
3.        Kenaikan pangkat pejabat fungsional cepat
4.        Adanya pembagian tugas antara kerja pikiran dan fisik
5.        Dapat dicapai tingkat spesialisasi yang baik
6.        Solidaritas antar anggota yang tinggi
7.        Moral serta disiplin keija yang tinggi
8.        Koordinasi antara anggota berjalan dengan baik
9.        Mempromosikan ketrampilan yang terspesialisasi
10.    Mengurangi duplikasi penggunaan sumber daya yang terbatas
11.    Memberikan kesempatan karir bagi para tenaga ahli spesialis

            Keburukan dari struktur organisasi ini adalah :
1.        Pejabat fungsional bingung dalam mengikuti prosedur administrasi
2.        Pangkat pejabat fungsional lebih tinggi dibandingkan kepala unit sehingga inspeksi sulit dilaksanakan
3.        Insiatif perseorangan sangat dibatasi
4.        Sulit untuk melakukan pertukaran tugas, karena terlalu menspesialisasikan diri dalam satu bidang tertentu
5.        Menekankan pada rutinitas tugas - kurang memperhatikan aspek strategis jangka panjang
6.        Menumbuhkan perspektif fungsional yang sempit
7.        Mengurangi komunikasi dan koordinasi antar fungsi
8.  Menumbuhkan ketergantungan antar-fungsi dan kadang membuat koordinasi dan kesesuaian jadwal kerja menjadi sulit dilakukan

            Dan tipe fungsional ini relevan untuk situasi seperti berikut :
1.        Lingkungan stabil
2.        Tugas bersifat rutin dan tidak banyak perubahan terjadi
3.        Mengutamakan efisiensi dan kapabilitas fungsional

Gambar struktur organisasi Fungsional:


              D.    Organisasi Lini dan Fungsional
Organisasi Lini dan Fungsional adalah organisasi yang masing-masing anggota mempunyai wewenang yang sama dan pimpinannya kolektif. Organisasi Komite lebih mengutamakan pimpinan, artinya dalam organisasi ini terdapat pimpinan “kolektif/ presidium/plural executive” dan komite ini bersifat managerial. Komite dapat juga bersifat formal atau informal,komite-komite itu dapat dibentuk sebagai suatu bagian dari struktur organisasi formal, dengan tugas-tugas dan wewenang yang dibagi-bagi secara khusus.

            Ciri :
1.        Tidak tampak adanya pembedaan tugas pokok dan bantuan
2.        Spesialisasi secara praktis pada pejabat fungsional
3.        Pembagian kerja dan wewenang tidak membedakan perbedaan tingkat eselon
4.        Strukutur organisasi tidak begitu kompleks. Biasanya terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, ketua-ketua seksi, dan para perugas
5.        Struktur organisasi secara relatif tidak permanea. Organisasi ini hanya dipakai sesuai kebutuhan atau kegiatan
6.        Tugas pimpinan dilasanakan secara kolektif
7.        Semua anggota pimpinan mempunyai hak, wewenang dan tanggung jawab yang sama
8.        Para pelaksana dikelompokkan menurut tugas-tugas tertentu dalam bentuk satgas

            Keuntungan dari struktur organisasi ini adalah :
1.        Solodaritas tinggi
2.        Disiplin tinggi
3.        Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimum
4.        Pekerjaan-pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan
5.        Keputusan dapat diambil dengan baik dan tepat
6.        Kecil kemungkinan penggunaan kekuasaan secara berlebihan dari pimpinan
7.        Usaha kerjasama bawahan mudah digalang

            Keburukan dari struktur organisasi ini adalah:
1.        Kurang fleksibel dan tour of duty
2.        Spesialisasi memberikan kejenuhan
3.   Proses pengambilan keputusan agak larnban karena harus dibicarakan terlebih dahulu dengan anggota organisasi
4.     Kalau terjadi kemacetan kerja, tidak seorang pun yang mau bertanggung jawab melebihi yang lain
5.        Para pelaksana sering bingung, karena perintah datangnya tidak dari satu orang saja
6.      Kreativitas nampaknya sukar dikembangkan, karena perintah pelaksanaan didasarkan pada kolektivitas

           Organisasi panitia biasanya terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dan beberapa seksi.

Gambar struktur organisasi Lini dan Fungsional:


             E.     Organisasi Matrik
            Organisasi matrik disebut juga sebagai organisasi manajemen proyek yaitu or­ganisasi di mana penggunaan struktur organisasi menunjukkan di mana para spesialis yang mempunyai ketrampilan di masing-masing bagian dari kegiatan perusahaan dikum­pulkan lagi menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan
         Organisasi matrik digunakan berdasarkan struktur organisasi staf dan lini khususnya di bidang penelitian dan pengembangan
            Organisasi matrik akan menghasilkan wewenang ganda di mana wewenang horison­tal diterima manajer proyek sedangkan wewenang fungsionalnya yaitu sesuai dcngan keahliannya dan tetap akan melekat sampai proyek selesai, karena memang terlihat dalam struktur formalnya. Sebagai akibat anggota organisasi matrik mempunyai dua wewenang, hal ini berarti bahwa dalam melaksanakan kegiatannya para anggotanya juga harus melaporkan kepada dua atasan
            Untuk mengatasi masalah yang mungkin timbul, biasanya manajer proyck diberi jaminan untuk melaksanakan wewenangnya dalam memberikan perintah di mana manajer proyek tersebut akan langsung lapor kepada manajer puncak

Keuntungan dari struktur organisasi ini adalah :
            Pada fleksibelitas dan kemampuannya dalam memperhatikan masalah-masalah yang khusus maupun persoalan teknis yang unik serta pelaksanaan kegiatan organisasi matrik tidak mengganggu struktur organisasi yang ada

Keburukan dari struktur organisasi ini adalah :
            Manajer proyek tak bisa mengkoor­dinir berbagai bagian yang berbeda hingga menghadapi kesulitan dalam mengembangkan team yang terpadu dikarenakan penyimpangan pclaksanaan perintah untuk masing-masing individu. Untuk mengatasi kesulitan yang mungkin timbul, maka manajer proyek biasanya diberi wewenang khusus yang penting, misalnya: dalam menentukan gaji, mempromosikan atau melakukan perlakuan personalia

Gambar struktur organisasi Matrix:


           F.     Organisasi Komite
            Organisasi komite adalah bentuk organisasi di mana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa komite atau dewan atau board dengan pluralistic manajemen
Organisasi komite terdiri dari :
1.        Executive Committe (Pimpinan komite)
yaitu para anggotanya mempunayi wewenang lini

2.        Staff Committee
yaitu orang-orang yang hanya mempunyai wewenang staf

Keuntungan dari struktur organisasi ini adalah :
1.  Pelaksanaan decision making berlangsung baik karena terjadi musyawarah dengan pemegang saham maupun dewan
2.        Kepemimpinan yang bersifat otokratis sangat kecil
3.        Dengan adanya tour of duty maka pengembangan karier terjamin

Keburukan dari struktur organisasi ini adalah :
1.        Proses decesion making sangat lamban
2.        Biaya operasional rutin sangat tinggi
3.        Kalau ada masalah sering kali terjadi penghindaran siapa yang bertanggung jawab

IV.            KESIMPULAN
            Hampir seluruh perusahaan bahkan harus memiliki yang namanya Organisasi. Tanpa adanya organisasi, perusahaan tidak akan berjalan secara sistematis dan otomatis struktur perusahaan akan berantakan. Contoh lainnya adalah seperti di sekolah/perkuliahan yang memiliki banyak organisasi. Di antaranya adalah OSIS, BEM, organisasi – organisasi fakultas, Ekskul/KTM, dan masih banyak lagi. Semua itu agar kegiatan siswa/mahasiswa terorganisir dengan baik.




Sumber:
Sumber 1Sumber 2Sumber 3Sumber 4Sumber 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar